“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" Yohanes 15:16

Jumat, 30 September 2011

Etika Kehidupan

Orang cenderung ingin menyingkirkan ingatan akan kematian jauh-jauh dari benaknya, meskipun ia sadar bahwa kematian merupakan kenyataan yang mau tak mau akan dihadapinya. Persiapan untuk berpulang dengan damai merupakan kajian yang mendapat perhatian besar di Barat, karena masalah-masalah baru di dalam bidang etika dan moral timbul dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi kedokteran dewasa ini.

Dalam rangka inilah Suster Christophora S. CB, MS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan St. Carolus mengikuti program Erasmus Mundos untuk mempelajari Etika Kehidupan (Bioethics) ditinjau dalam perspektif Eropa di beberapa universitas di Eropa antara September 2006 sampai Maret 2007.

Di Eropa, banyak pihak–dokter, perawat, psikolog, pelayanan pastoral–terlibat dalam mempersiapkan seorang penderita yang sakit parah (terminal illness) untuk pergi dengan damai memasuki masa kekekalan. Persiapan menjelang ajal yang disebut palliative care tersebut berusaha meringankan penderita di dalam menanggung rasa sakitnya.

PERNAHKAH YESUS BERKELANA DI TIBET? (Kajian Kritis Terhadap "Injil Tibet")

Catatan Admin:
Perjanjian Baru menulis bahwa Yesus memulai pelayananNya pada usia 30 tahun (Lukas 3:23). Sedangkan catatan terakhir tentang kehidupan Yesus sebelum Ia memulai pelayananNya adalah pada saat Yesus berusia 12 tahun, yakni ketika orangtuaNya kehilangan Dia pada saat perayaan Paskah dan menemukanNya sedang berdiskusi dengan para ahli taurat di Bait Allah. Jadi memang ada rentang waktu 18 tahun dalam masa hidup Yesus yang tidak diceritakan dalam Perjanjian Baru.
Apa yang dilakukan Yesus selama tahun-tahun tersebut? Benarkah Ia melakukan semacam meditasi dan mempelajari berbagai macam ilmu spiritualitas dari dunia Timur? dibawah ini Anda akan membaca Opini yang di tulis oleh Pdt. Yohanes Bambang Mulyono dalam http://yohanesbm.com/ sebagai kajian kritis terhadap anggapan-anggapan bahwa Yesus Kristus pernah berkelana ke Tibet dan India selama 18 tahun. Selamat membaca!

Kitab Injil pada umumnya menyatakan seluruh waktu kehidupan Yesus dijalani di tanah Israel. Sehinggga pada waktu Yesus berumur 13-30 tahun lebih banyak dibesarkan di kota Nazaret. Dia bertumbuh dan dibesarkan bersama Maria, ibuNya dan Yusuf yang adalah ayah pengasuhNya. Karena Yusuf bekerja sebagai tukang kayu, maka seringkali banyak orang menyebut Yesus sebagai anak tukang kayu. Tetapi ternyata anggapan kitab-kitab Injil kini diperhadapkan dengan tantangan. Sebab telah ditemukan suatu dokumen yang diperoleh oleh Nicholas Notovitch di biara Himis, Tibet. Jadi benarkah Yesus dibesarkan di Nazaret ataukah Dia waktu berumur 13-30 tahun berkelana ke India dan Tibet?

Membangun Kepercayaan Diri


Pada suatu akhir pekan, seorang pria bernama Malcolm, bertempat tinggal di Vancouver, mengajak tunangannya berjalan-jalan melewati hutan utara British Colombia. Entah bagaimana mereka terjebak diantara seekor beruang dan anak-anaknya. Induk beruang itu, karena ingin melindungi anak-anaknya, menarik dan mencengkram tunangan Malcolm. Tinggi badan Malcolm hanya sekitar 157 cm, sedangkan beruang itu sangat besar. Namun, dia mempunyai keberanian dan berhasil membebaskan tunangannya. Kemudian, induk beruang menangkap Malcolm dan mulai meremukkan setiap tulang pokok di tubuhnya. Induk beruang mengakhiri serangan dengan menancapkan cakarnya pada wajah Malcolm dan mencakar lurus hingga ke kepala bagian belakang.

Ajaib, ternyata Malcolm tetap hidup. Selama delapan tahun dia berulang-ulang menjalani operasi pemulihan. Selama itu, para dokter telah melakukan semua bedah kosmetik yang mungkin bisa mereka lakukan. Namun, semua itu tidak cukup menolong Malcolm dan Malcolm memandang dirinya sebagai si buruk rupa. Dia tidak ingin lagi tampil di hadapan umum.

Oleh karena itu, pada suatu hari Malcolm naik dengan kursi rodanya ke atap lantai sepuluh gedung pusat rehabilitasi. Ketika sedang bersiap-siap untuk mendorong tubuhnya melintasi batas bangunan, ayahnya muncul. Sebelumnya, sang ayah mendengar bisikan hatinya yang menyuruh dia untuk menemui anaknya. Pada waktu yang tepat, sang ayah muncul di puncak tangga dan berkata, “Malcolm, tunggu sebentar.” Mendengar suara ayahnya, Malcolm membalikkan badan di atas kursi rodanya.

Peranan Paduan Suara Dalam Ibadah

Pendahuluan
Tidak diragukan lagi bahwa musik merupakan bagian penting dari ibadah agama Kristen. Di sepanjang sejarah ibadah umat Kristen, musik telah dipakai. Di dalam 1 Korintus 14:26 yang merupakan sumber informasi kita mengenai ibadah yang dilakukan oleh jemaat mula-mula, kita dapat membaca adanya musik: Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.

Melalui musik, orang dapat mengekspresikan emosinya, mulai dari rasa pedih yang mendalam hingga rasa sukacita yang luar biasa. Melalui musik juga, kabar baik dapat diberitakan dan orang dapat merespons dengan doa. Bahkan, musik dapat dikatakan merupakan cara yang paling universal untuk menjelaskan liturgi. 1)

Salah satu bentuk ekspresi musik dalam ibadah di gereja adalah paduan suara. Rasanya hampir semua gereja memilikinya, bahkan beberapa gereja memiliki dalam jumlah besar berdasarkan setiap kategori usia, misalnya Paduan Suara Komisi Anak, Paduan Suara Komisi Remaja, Paduan Suara Komisi Pemuda, Paduan Suara Komisi Wanita, dan seterusnya. Setiap ibadah Minggu, biasanya ada paduan suara yang membawakan satu atau dua lagu. Bahkan banyak paduan suara dibentuk oleh anggota jemaat untuk menjalankan fungsi-fungsi lain seperti mengikuti lomba atau mengadakan konser.

Namun seperti apakah paduan suara itu sesungguhnya dan bagaimana fungsinya dalam ibadah? Apakah yang selama ini dilakukan dalam jemaat sudah tepat? Penulis mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Nabi Palsu, Apa Yang Dikatakan Alkitab?

Dalam hidup bermasyarakat kini dan di sini kita jumpai, bahwa biasanya presiden melalui jurubicaranya menyampaikan pesannya kepada publik, dengan mempergunakan alat komunikasi yang ada. Dan pesan itu dicatat oleh para wartawan, bahkan menggunakan alat elektronik perekam gambar dan berita, agar tidak salah kutip dan dapat ditelusuri keaslian pesan presiden itu.

Alkitab Perjanjian Lama bersaksi, bahwa Allah mempergunakan cara berkomunikasi yang mirip dengan itu, tetapi tanpa gambar, untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat-Nya. Dan jurubicara yang menyampaikan pesan itu dinamakan nabi, yakni yang bergender laki-laki, dan nabiah bagi yang perempuan.

Dalam kasus jurubicara presiden, isi pesan menjadi titik sentral perhatian wartawan dan publik. Hal yang sama kita jumpai juga pada pesan seorang nabi. Karena isi pesan itulah, yang merupakan kriterium dalam menentukan palsu tidaknya sang nabi, yang menyampaikannya.

Marilah kita menelusuri apa yang dikatakan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengenai nabi palsu, dan perkembangan terkini mengenai komersialisasi jabatan kenabian.

Tentang Disiplin

Disiplin adalah sebuah mata pelajaran yang penting di sekolah kehidupan.
Sejumlah pakar di bidang pengembangan harkat dan martabat manusia berpendapat bahwa;
disiplin adalah kunci pembuka jalan menuju keberhasilan dan kebahagiaan.
Dengan disiplin, kita mengubah realita agar lebih dekat dengan cita-cita.
Dengan disiplin kita mengubah potensi sampai teraktualisasi.
Dengan disiplin kita mewujudkan impian menjadi kenyataan.
Dengan disiplin kita mentransformasi inspirasi menjadi prestasi.
Dengan disiplin kita bisa menata hidup agar bergerak ke arah yang lebih
bermanfaat bagi lingkungan di sekitar kita.
Dengan disiplin, kita sesungguhnya menciptakan masa depan kita sendiri.

Dalam sebuah buku kecil yang diterbitkan untuk ulang tahun ke-40 kawan saya Handoko Wignyowargo belum lama berselang, istrinya Magdalena Subijanto menulis, antara lain; Handoko kini menjadi penulis kolom tetap untuk sejumlah media, antara lain Majalah Properti, Majalah Manajemen, dan majalah Indonesia Corp. Banyak yang berpikir bahwa kemampuan menulisnya karena ia dulu kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UI. Saya harus katakan sejujurnya bahwa hal itu tidak benar.
Sepengetahuan saya Handoko sudah pintar menulis sejak dia berumur 13 tahun. Kala itu kami mulai berkorespondensi, surat-surat Handoko kepada saya adalah bukti kemampuannya menulis. Surat-surat dari Handoko bukan hanya sering, tetapi juga panjang dan menceritakan banyak hal dalam bahasa yang enak dibaca. Handoko bahkan pernah menulis surat kepada saya sepanjang 2 meter, yang sampai hari ini masih saya simpan dengan baik.

Sebuah kebiasaan yang tidak banyak diketahui orang lain adalah kebiasaannya bangun jam 04.00 setiap pagi. Itu dilakukannya setiap hari, meski weekend dan hari libur. Dan itu dilakukannya tanpa jam weker! Biasanya yang dilakukan Handoko di pagi hari adalah membaca buku, kadang-kadang ia tenggelam bersama komputernya, apakah itu menulis artikel ataupun bermain-main dengan internet dan e-mailnya, atau sesekali mengirim dan membalas SMS.

Kamis, 29 September 2011

Bapak, Tuhan?

Joe selalu menjadi tetangga yang baik. Suatu saat, nyonya rumah tetangga sebelah bertanya padanya apakah ia dapat mengantar putranya ke Rumah Sakit. Sebenarnya, Joe sudah punya rencana lain untuk dikerjakan tetapi ia tidak tahu bagaimana harus mengtakan hal itu. Maka ia mendudukkan bocah itu di kursi mobilnya, mengencangkan sabuk pengaman dan melaju menuju RS yang jaraknya 50 km.

Saat mobil sedang meluncur, bocah lelaki itu menatap Joe perlahan dan bertanya, “Apakah Bapak, Tuhan?”

Sambil terkejut, Joe menjawab, “Bukan.”

Bocah itu melanjutkan, “Aku mendengar  ibuku waktu dia sedang berdoa memohon kepada Tuhan, bagaimana cara agar aku bisa di antar ke RS. Kalau Bapak bukan Tuhan, apakah Bapak bekerja untuk Dia?”

Joe menjawab, “Kadang-kadang…  tapi… ya begitulah. Karena kamu tanya begitu, maka aku ingin melakukannya lebih banyak lagi.”

- majalah Quote -

(sumber: ‘1500 Cerita Bermakna - Jilid 3’ by. Frank Mihalic)

---------------
Renungan:
Sadar atau tidak, Tuhan sering memakai hidup kita untuk menjawab doa-doa orang lain.

2 Timotius 2:21
“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan mulia.”

Si Penggoda

Seorang wanita berhenti di sebuah motel untuk beristirahat malam. “Maaf, nyonya,” Ujar pelayan kepadanya, “semua kamar sudah terisi. Nyonya lihat pria di seberang itu? Saya baru saja memberikan padanya kamar terakhir yng kami punya.”

Wanita itu mendekati pria itu dan berkata padanya, “Tuan, karena tuan tidak mengenal aku, dan aku tidak mengenal tuan; kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita, bagaimana kalau tuan memperkenankan aku tidur di lantai kamarmu?”

“Baiklah”, kata pria itu, “karena nyonya tidak mengenal aku dan aku tidak mengenal nyonya; kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita, saya kira, yah, boleh saja.”

Maka mereka pun menuju kamar itu. Pria itu menyerahkan kepada wanita itu sebuah selimut, yang kemudian dibentangkannya di lantai. Akan tetapi, tidak lama kemudian, lantai itu terasa semakin keras. Maka wanita itu berkata lagi, “Tuan, tuan tidak mengenal aku, dan aku tidak mengenal tuan; kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita; sudilah kiranya tuan memperkenankan aku turut tidur di ranjang itu bersamamu!”

“Baiklah, silahkan.” Jawab pria itu.

Ketika wanita itu merasa nyaman dalam selimut di tempat tidur, ia kemudian berkata lagi, “Tuan, karena tuan tidak mengenal aku, dan aku tidak mengenal tuan; kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita, bagaimana sekiranya kita mengadakan 'pesta' kecil malam ini?”

Pria itu berpikir sejenak dan akhirnya menjawab, “Dengarlah, nyonya, aku tidak mengenal nyonya; dan nyonya tidak mengenal aku; kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita, Jadi siapa yang akan kita undang?”

Bill Harding dalam Readers’ Digest
---------------
Renungan:
Biasanya godaan itu datang sedikit demi sedikit, mula-mula kita tidak menyadarinya sampai godaan itu mulai menggeroti kehidupan kita. Tambah hari godaan itu akan semakin meningkat, dimulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang menggemparkan.
Banyak orang tergoda oleh harta, kekayaan, wanita, jabatan juga kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya; rokok, alkohol, narkoba, cemburu, iri, dengki, dendam, dsb.
Jika kita tidak segera menghindar dari godaan lalu mulai mengendalikan diri, dapat dipastikan hidup kita akan terjerumus dalam gelimang dosa dan air mata.

Kejadian 4:7
“Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya,”

Rokok & Wanita

Pria yang jahat menghendaki wanita seperti batang rokok: jumlahnya banyak, semuanya berbadan langsing dan semampai. Jika mereka berbaris menunggu diseleksi, rupa mereka harus tetap ceria, dan bila keceriaan telah sirna, dibuang begitu saja.

Pria yang agak-agak jahat, lebih menyukai wanita seperti cerutu. Mereka ini lebih eksklusif, tampak lebih baik, dan bertahan lebih lama. Jika termasuk jenis yang baik, mereka tidak akan dilepas begitu saja.

Pria yang baik memperlakukan wanita seperti pipa cerutu, semakin tua semakin terpaut padanya. Walau apinya memudar atau padam berkali-kali, ia akan menghidupkannya, mengetuknya dengan mesra (penuh cinta), dan senantiasa memeliharanya. Tidak ada seorang pria pun yang saling meminjamkan pipa cerutunya.

- Gems of Thought -

(sumber: ‘1500 Cerita Bermakna - Jilid 3’ by. Frank Mihalic)

Lihat Otaknya?

Seorang tentara bepangkat letnan sangat akrab dengan bawahannya yang berpangkat sersan. Sersan itu pintar dan dapat dipercaya. Tetapi ada satu hal pada diri sersan itu yang tidak disukai oleh sang letnan; ia seorang Kristen yang taat pada imannya. Oleh sebab itu sang letnan berencana untuk menjatuhkannya dengan beberapa taktik di depan umum. Pada hari berikutnya ketika kompi itu dijadwalkan untuk inspeksi pagi, sang letnan memerintahkan sersan bawahannya itu berdiri di depan menghadap teman-temannya. Lalu letnan itu bertanya kepadanya;
               
                “Apakah kamu melihat langit?”
                “Siap. Ya, Komandan.”
                “Apakah kamu melihat matahari dan barisan tentara?”
                “Siap, Ya, Komandan.”
                “Apakah kamu bisa melihat Allah?”
                “Siap, Tidak , Komandan.”
                “Ini membuktikan bahwa Allah itu tidak ada.”

Sebaliknya, sersan itu kemudian bertanya kepada sang letnan, apakah ia dibolehkan mengajukan beberapa pertanyaan.

                “Tentu saja.” Jawab sang letnan.

Lalu sersan itu menoleh ke barisan prajurit dan bertanya kepada mereka;

                “Apakah kamu melihat kaki letnan?”
                “Ya.” Jawab mereka serentak.
                “Apakah kamu melihat kepala letnan?”
                “Ya.”
                “Apakah kamu melihat otaknya?”
                “Tidak!”
                “Nah, ini membuktikan bahwa ia tidak punya otak.”

Ketika mendengar itu serentak serdadu itu tertawa terbahak-bahak, malah letnan itu juga ikut ketawa. Kemudian sersan itu kembali menghadap ke komandannya dan berkata;

                “Saya mohon maaf atas tindakan saya memperlakukan Komandan.”
                “Hei, dengar.. itu sebuah jawaban yang brilian.” Sang letnan mengakui.
                “Saya juga mohon maaf karena telah mempermalukan kamu sersan.”

- kisah dari sebuah buku Katekismus Jerman -

(sumber: ‘1500 Cerita Bermakna - Jilid 3’ by. Frank Mihalic)

---------------
Renungan:
Untuk mengetahui keberadaan Allah, tidak cukup hanya berdasarkan pembuktian ilmiah. Kita butuh iman untuk dapat merasakan dan mengalami keberadaan-Nya.

Ibrani 11:1
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Unjuk Kekuatan

Untuk menunjukkan kekuatan dan kehebatan negara masing-masing, maka antara orang Amerika, Inggris dan Israel menguji kemampuan menggunakan panah. Dengan memanah buah apel yang ditaruh di atas kepala orang Palestina. Orang Amerika diberikan kesempatan pertama dan berhasil membelah buah apel menjadi dua bagian, lalu berteriak, “I’m Rambo!”

Selanjutnya, orang Inggris pun berhasil memanah buah buah apel hingga terbelah menjadi empat bagian tanpa mengenai kepala si Palestina, tak mau kalah dia juga berteriak, “I’m Robin Hood!”

Terakhir giliran orang Israel, dengan santai dia melepas anak panah… dan tepat mengenai mata kanan si Palestina, lalu dengan gembira Yahudi itu berteriak, “I’m sorry!”

(sumber: Ir. Jarot Wijanarko, ‘Inspirasi Bijak 1’ -dengan sedikit modifikasi-)
---------------
Amsal 3:29
“Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.”

Roma 8:12-17 (Khotbah Epistel)

Hidup Yang Dituntun Oleh Roh Allah


Dalam surat Roma pasal 8 ini rasul Paulus membedakan 2 prinsip hidup yang sangat berbeda dan saling bertentangan. Prinsip hidup yang pertama disebutnya dengan ”hidup menurut daging” dan yang kedua disebut dengan ”hidup menurut Roh”. Pengertian rasul Paulus mengenai ”hidup menurut daging” lebih ditujukan untuk menggambarkan suatu pola hidup yang memiliki tabiat yang sangat mudah/rentan terhadap keinginan dan dorongan melakukan dosa. Jadi orang yang hidup menurut daging pada hakikatnya orang yang lebih mengikuti kecenderungan hawa nafsunya untuk jatuh di dalam perbuatan atau tindakan yang melawan Allah. Itu sebabnya di Roma 8:6 rasul Paulus berkata, ”Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera”.

Renungan.
Ketika seseorang menjadi percaya dan dibaptis dalam nama; Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Saat itu juga Roh Allah ada di dalam diri orang itu dan segera menuntunnya untuk bertindak dan berperilaku di dalam Roh. Tetapi mengapa tidak setiap orang Kristen mampu hidup benar dalam pengertian hidup menurut Roh, padahal mereka telah beriman kepada Tuhan Yesus. Dalam Roma 8:10 rasul Paulus menegaskan bahwa hidup menurut Roh berhubungan erat dengan satu syarat, yaitu ”jika Kristus ada di dalam kamu”. Di sini pengertian iman kepada Kristus dihayati bukan sekedar suatu tindakan percaya secara ritual dan rasional saja, tetapi iman sebagai suatu persekutuan pribadi yang intim dengan Kristus. Manakala Kristus hidup di dalam diri kita, maka kita dimampukan untuk mengalahkan kuasa dosa berupa keinginan untuk hidup menurut daging. Sebab saat Kristus tinggal dan hidup di dalam diri kita maka kita dikuasai oleh Roh Kristus. Dan di mana ada Roh Kristus berkuasa, maka keinginan hidup menurut daging menjadi tidak berdaya.

Rabu, 28 September 2011

Cara Mudah Membuat Blogspot

Silahkan kunjungi www.blogger.com Anda akan mendapatkan halaman seperti pada gambar dibawah. Jika Anda sudah memiliki  akun (account) Google, Anda tinggal login, maka Anda akan masuk ke Control Panel atau Panel Kontrol. Anda bisa memilih bahasa, apakah Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Untuk kali ini saya anggap Anda belum memiliki akun Google. Klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA. Sejauh ini sangat mudah dan akan terus mudah.


Setelah Anda klik tanda panah besar yang bertuliskan CIPTAKAN BLOG ANDA, maka akan muncul formulir seperti yang ada pada gambar dibawah ini. Proses ini akan menciptakan akun Google yang dapat Anda gunakan pada layanan Google lainnya. Jika Anda sudah memiliki sebuah akun Google mungkin dari Gmail, Google Groups, Orkut. Satu account Google bisa digunakan untuk mengakses semua fasilitas yang disediakan oleh Google.

Jika Anda sudah memiliki akun google, Anda bisa langsung login (masuk). Untuk login ke Google, Anda harus login dengan menggunakan alamat email.

Silahkan lengkapi.

1. Alamat email yang Anda masukkan harus sudah ada sebelumnya. Anda akan dikirim konfirmasi ke email tersebut. Jika Anda menggunakan email palsu atau email yang baru rencana akan dibuat, maka pendaftaran bisa gagal. Anda tidak wajib menggunakan email gmail.com. Email apa saja bisa.

2. Lengkapi data yang lainnya.

3. Tandai "Saya menerima Persyaratan dan Layanan" sebagai bukti bahwa Anda setuju.

Setelah lengkap, klik tanda panah yang bertuliskan LANJUTKAN.


Jika Anda berhasil, Anda akan dibawa ke halaman seperti pada gambar dibawah. Jika gagal? Gagal biasanya karena verifikasi kata Anda salah. Itu wajar karena sering kali verifikasi kata sulit dibaca. Yang sabar saja, ulangi sampai benar.

Setelah Anda berhasil mendaftar, Anda akan dibawa ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah. Sekarang Anda mulai membuat blog dengan mengisi nama dan alamat blog Anda.

Pemilihan judul blog dapat Anda sesuaikan dengan tema blog Anda, atau yang paling gampang adalah nama Anda sendiri. Contoh: bila Anda ingin membuat blog yang isinya berthema musik, maka Anda dapat memberi judul blog Anda dengan nama: “Tempat Mangkal Musik Keren”. Judul blog sebaiknya Anda pilih sedemikian rupa hingga orang tertarik untuk mengunjungi blog Anda.

Saya sarankan Anda membuat nama blog dengan nama Anda sendiri. Sebagai contoh, saya menamakan blog saya dengan nama Pdt. Anthony L Tobing. Saya memilih alamat blog dengan alamat http://pdtanthonytobing.blogspot.com/

Anda bisa mengecek ketersediaan alamat blog yang Anda pilih. Jika tersedia bisa Anda lanjutkan. Jika tidak tersedia, maka Anda harus kreatif mencari nama lain atau memodifikasi alamat yang sudah ada, misalnya ditambahkan abc, xzy, 101, dan bisa juga dengan menyisipkan nama Anda.

Lanjutkan dengan klik tanda panah bertuliskan LANJUTKAN.


Setelah berhasil, Anda akan diarahkan ke halaman seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

Pilihlah tema yang sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ada yang sesui dengan selera Anda, jangan khawatir, nanti masih banyak pilihan tema yang bisa Anda install sendiri. Sekarang pilih saja salah satu tema agar proses pembuatan blog bisa diselesaikan. Anda bisa preview tema dengan klik gambarnya.

Untuk Memilih tema Anda klik (tandai) bulatannya o seperti pada gambar dibawah.

Setelah itu Anda klik tanda panah yang bertuliskan LANJUTKAN


Selamat!! sekarang Anda sudah memiliki sebuah blog. Simpan alamat email, kata sandi alamat email, alamat url blogspot, dan kata sandi untuk akses ke blogspot baik-baik. Anda pasti akan memerlukannya nanti. Sekarang Anda sudah mulai bisa memposting pemikiran Anda di blog dan dibagi ke seluruh dunia.

Memang masih ada beberapa hal yang harus Anda lakukan, yaitu pengaturan, tata letak, penambahan eleman, dan penggantian tema jika Anda menginginkan tema yang lain. Ini untuk tingkat lanjut.

Setidaknya, Anda sudah memiliki blog dan bisa posting. Hal ini sudah cukup untuk tahap awal. Untuk mendalami masalah Blog lebih dalam, saya anjurkan Anda membaca berbagai artikel tentang blogging.

(by: Pdt. Anthony L Tobing)

5 Tantangan Keluarga Kristen


Suatu kali para jari mengadakan pertemuan keluarga. Mereka makan malam bersama dan saling berbagi cerita mengenai tantangan yang secara nyata mereka alami sebagai anggota-anggota tubuh, di tengah zaman yang semakin ingin memecah belah mereka. Inilah hasil dari perbincangan mereka.


SI JEMPOL merasa tantangan terbesar bagi dirinya adalah PERSAINGAN. Menurutnya, di dunia metropolitan seperti Jakarta ini, besar sekali kemungkinan adanya persaingan. Jari jemari harus siap diperadukan satu dengan lainnya. siapa yang kuat, dia yang mendapat perlakuan secara khusus.
Bicara tentang si Jempol saja misalnya, ada banyak orang yang lebih memilih serta menantikan kehadirannya dibandingkan jari jemari lainnya. Sebab begitu si jempol berdiri, semua orang sudah paham bahwa ada pujian yang akan dikumandangkannya. Katanya, “Aku tidak mungkin mengacungkan jempol untuk semua orang. Hanya pada orang-orang tertentu saja aku mau berdiri dan menyatakan pujianku. Semakin aku jujur, semakin orang menghendaki kehadiranku.”

Kesembuhan Dengan Doa

Oom Peter yakin kalau kesembuhan tumor payudara istrinya berkat doa. Nyonya Cyn. juga percaya tumor myoma di rahimnya semakin hari semakin mengecil setelah lama berdoa. Sebagai orang percaya seberapakah ilmiah suatu kesembuhan penyakit dimaknai (hanya) sebagai buah dari doa? Cuma pihak medis yang tahu kalau banyak jenis penyakit pada manusia kendati tidak diberi obat akan sembuh sendiri (self limiting diseases). Kesembuhan ini tak pilih bulu hanya terjadi pada orang beriman saja. Yang tak beriman pun tak dilarang sembuh. Selain itu ada pula penyakit yang walau sudah dengan segala daya upaya diobati, namun tak sembuh juga lantaran keterbatasan medis. Di mata awam, dua-duanya dikira sama-sama menyimpan misteri, padahal sejatinya tidak.

Sebagian besar masyarakat kita masih mewarisi pandangan magiko-religius dalam banyak fase hidupnya. Itu sebab banyak peristiwa, dan fenomena keseharian yang serta-merta lazim ditafsirkan sebagai hal yang magis dan dianggap perlu harus diatasi dengan upaya magis. Sebagian lagi ditempuh dengan kegiatan ritual. Dan hal-hal seperti itu, dalam serba ketidaktahuan (ignorancy) masih tetap ditatap dengan keniscayaan penuh.

Seperti dapat dibaca ada beberapa bagian dalam Alkitab, sampai sekarang masih juga banyak masyarakat prural yang melihat beberapa jenis penyakit dianggap kerasukan roh jahat. Sebut saja ayan, amok (istilah psikiatrik untuk serangan mengamuk), status trance, bahkan sekadar demam tifus (typhoid abdominalias) yang oleh karena pasien meracau (mungkin menyebut-nyebut nama Embah, atau Eyang yang sudah meninggal), tak jarang dianggap penyakit kerasukan setan.

Selasa, 27 September 2011

Maafkan Aku.... Papa

Suatu pagi seorang anak menjatuhkan gelas hingga pecah, dan dia begitu ketakutan, berjalan mencari papanya, dan berkata, “Maafkan aku Papa, aku menjatuhkan gelas dan gelasnya pecah.” Papanya sangat senang memiliki anak yang dengan sadar mau mengakui kesalahannya, lalu dengan lembut papanya berkata, “ya, Anakku.. tidak apa-apa.. Papa maafkan kok!”

Malam hari menjelang tidur, anak itu datang lagi ke papanya dan berkata, “Maafkan aku Papa, tadi pagi aku menjatuhkan gelas dan gelasnya pecah.” oh iya Nak.. Papa sudah maafkan, pergilah tidur!” Sahut papanya lalu mencium kening anaknya yang lucu dan lugu itu dan mengantarnya ke kamar.

Besok paginya, si anak membangunkan papanya dan kembali mengulangi perkataan yang sama dengan kemarin, dan kali ini papanya menjawab, “Ya sayang… Papa sudah maafkan kamu, percayalah… sudahlah, pergi main sana!”

Diluar dugaan papanya, menjelang tidur malam anaknya kembali mendatanginya dan berkata, “Maafkan aku Papa, kemarin aku menjatuhkan gelas dan gelasnya pecah.” Papanya mulai bertanya-tanya, apakah anakku ini tidak percaya kalau aku sudah memaafkannya? Ternyata pada hari-hari berikutnya, anak itu selalu mengulangi perkataan yang sama. Papanya mulai resah, ini tidak lucu lagi, dalam hati papanya mulai bertanya-tanya, apakah anakku ini idiot? Apakah anakku ada kelainan jiwa dan perlu dibawa ke psikiater?

(sumber: Jarot Wijanarko, dalam ‘Inspirasi Bijak 1’)

--------------
Renungan:
Seringkali kita bertingkah seperti si anak tadi, memohon berulang-ulang pengampunan Tuhan akan sebuah dosa yang kita lakukan. Percayalah bahwa Ia sudah mengampunimu dan ambil langkah iman untuk tidak mengulangi dosa itu. Jangan jadi ‘idiot rohani’… Sebab dosa yang sudah kita akui dari dalam hati yang tulus, Tuhan telah ampuni dan tidak mengingat-ingatnya lagi. Jika kita masih tetap merasa bersalah… hati-hati, jangan-jangan itu pekerjaan roh penuduh!

Yesaya 44:22
“Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”

Yehezkiel 33:11a
“Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup.”

2 Laut Di Palestina

Di Palestina ada dua laut. Keduanya sangat berbeda. Yang satu dinamakan Laut Galilea, yakni sebuah danau yang luas dengan air yang jernih dan bisa diminum. Ikan dan manusia berenang dalam danau tersebut. Danau itu juga dikelilingi oleh ladang dan kebun hijau. Banyak orang yang mendirikan rumah mereka di sekitarnya. Yesus pun berlayar di danau tersebut beberapa kali.

Laut yang lain dinamakan Laut Mati, dan sungguh-sungguh sesuai dengan namanya. Segala sesuatu yang ada di dalamnya mati. Airnya sangat asin sehingga Anda pun bisa sakit bila meminumnya. Danau itu tidak ada ikannya. Tak sesuatu pun yang tumbuh di tepiannya. Tak seorang pun ingin tinggal di sekitar danau ini karena baunya yang tidak sedap.

Yang menarik tentang kedua laut itu adalah bahwa ada satu sungai yang mengaliri keduanya. Lalu apa yang membuat keduanya berbeda? Bedanya adalah: danau yang satu menerima lalu memberi; sedangkan yang satunya hanya menerima dan menyimpan.

Sungai Yordan mengalir ke permukaan Laut Galilea dan mengalir ke luar dari dasar danau itu. Danau itu memanfaatkan air sungai  Yordan dan meneruskannya kepada danau lainnya untuk bisa dimanfaatkan juga.

Air sungai Yordan itu kemudian meneruskan perjalanannya lalu mengalir ke dalam Laut Mati namun tidak pernah ke luar lagi.

Laut Mati secara egois menyimpan air sungai Yordan bagi dirinya sendiri. Hal itu yang membuatnya mati. Karena laut itu hanya menerima dan tidak memberi.

(sumber: John Marsabella, dalam ‘1500 Cerita Bermakna – Jilid 1’ by; Frank Mihalic)

------------------
Renungan:
Ada saatnya memberi, ada saatnya menerima. Hidup kita akan terasa lebih lebih ‘hidup’ jika kita punya kesempatan dan mau melakukan memberi sesuatu yang berarti kepada orang lain. Hal baik apa pun yang kita terima dalam hidup ini merupaan ‘berkat’ dari Tuhan dan ‘berkat’ itu harus bisa dinikmati oleh orang banyak. Kita dipakai Tuhan untuk menjadi saluran ‘berkat’-Nya bagi orang lain.

Amsal 28:27
“Siapa yang memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.”

Kisah Para Rasul 20:35
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)

Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) menyampaikan keprihatinan sangat mendalam atas peristiwa pemboman bunuh diri yang terjadi di GBIS Kepunten Solo pada hari Minggu 25 September 2011 jam 10.55 wib.

Kami prihatin sebab kita belum mampu belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu bahwa bahasa kekerasan tidak dapat menyelesaikan persoalan. Kita belum mampu keluar dari jebakan-jebakan kekerasan yang sangat merugikan harkat dan martabat kemanusiaan. Pada hal sebagai manusia beradab kita mempunyai cara yang lebih manusiawi untuk menyampaikan aspirasi dan menyelesaikan berbagai persoalan.

Kami prihatin dengan korban-korban yang berjatuhan. Kami berharap mereka diberikan kekuatan dan pemulihan kesehatan melalui perawatan yang baik pula.

Kami menghimbau anggota-anggota jemaat di Solo dan umat Kristen di seluruh Indonesia untuk tetap tenang dan menyerahkan seluruh penyelesaian peristiwa ini kepada yang berwajib. Marilah kita berdoa agar para korban diberi pemulihan kesehatan yang memadai. Kita juga berdoa agar aparat kepolisian dan semua yang terkait di dalamnya diberi kemampuan menyelesaikan persoalan ini dengan segera melalui penegakan hukum yang berkeadilan.

Kepada seluruh pejabat Negara kami menyerukan agar bekerja secara profesional di dalam mengungkap latar belakang peristiwa ini, dan kepada pelakunya diadili menurut hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Marilah secara bersama-sama kita melestarikan Bangsa dan Negara Republik Indonesia dengan menjunjung tinggi persaudaraan dan solidaritas di antara anak bangsa dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai Pancasila.

Tuhan beserta kita sekalian.

Jakarta, 25 September 2011
Majelis Pekerja Harian PGI


Pdt Andreas A.Yewangoe (Ketum)                                  Pdt.Gomar Gultom (Sekum)


Senin, 26 September 2011

Jawaban Doa


Pada suatu hari seorang wanita sedang membimbing keponakannya belajar.Tapi tidak seperti biasanya, kali ini keponakannya tidak bisa berkonsentrasi. Ternyata salah satu kelerengnya hilang. Tiba-tiba anak itu berkata, “Bi, bolehkah aku berlutut dan meminta Allah untuk menemukan kelerengku?”

Ketika bibinya mengizinkan, anak itu lalu berlutut di dekat kursinya, menutup matanya dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Selesai berdoa dia bangkit berdiri dan melanjutkan pelajarannya.

Keesokan harinya, bibinya yang takut doa keponakannya tidak terjawab, dan dengan demikian akan melemahkan imannya, dengan khawatir bertanya, “Sayang, apakah engkau sudah menemukan kelerengmu?”

“Tidak, Bi” Jawab anak itu, “tetapi Allah telah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi.”

Alangkah indahnya iman anak itu. Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita, tetapi jika kita tulus berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Maju terus dalam Tuhan, Tuhan Yesus memberkati saudara dan seisi rumah, Amin.

(Sumber: www.cerita-kristen.com)

Janji Suami


Di sebuah RS, seorang suami duduk mendampingi istrinya yang sedang sakit. Sepertinya istrinya tidak akan bertahan hidup lebih lama. Mereka pun terlibat percakapan yang mengharukan.

Istri        : “Kamu mau janji sama aku untuk menjaga anak-anak kita baik-baik kalau aku sudah meninggal?”
Suami    : “Aku janji, sayang.” (dengan wajah serius).
Istri        : “Kamu mau janji untuk tetap menjalin hubungan baik dengan keluargaku?”
Suami    : “Ya, Aku janji, sayang.” (masih dengan wajah serius).
Istri        : “Kamu mau janji, nggak akan nikah lagi sebelum tanah kuburanku kering?”
Suami    : (berpikir sejenak) “Aku janji, sayang.”
Istri        : “kamu juga harus janji, mau nyiramin kuburanku tiap hari!”
Suami    : (~`,,*&#@..>/??........)

(sumber: dari sebuah majalah renungan)
               
---------------
Renungan:
Memang berjanji itu tidak gampang. Hati-hatilah dengan janji-janjimu kepada orang lain. Hal positif dari cerita di atas, si suami tidak dengan mudahnya berjanji kepada istrinya karena apa yang akan dijanjikan itu sulit untuk dilakukan.

Iman dan Perbuatan Nyata

“Tuhan berkatilah ibu janda di sebelah rumah, Engkau tahu bahwa dia tidak bisa lagi bekerja karena usianya sangat lanjut. Kemarin saya dengar bahwa dia tidak punya lagi persediaan makanan untuk hari ini. Cukupkanlah kebutuhannya ya Tuhan dan gerakkan hati orang-orang dermawan untuk mengulurkan tangan kepadanya. Buka juga jalan untuk anaknya yang sedang mencari pekerjaan sehingga kebutuhan mereka terpenuhi……………” Demikian doa yang sering diucapkan ayah Maria dalam ibadah keluarga mereka.
               
Maria yang masih remaja namun sudah banyak mengerti Firman Tuhan, sebenarnya ingin mengemukakan pendapatnya terhadap doa ayahnya. Di suatu sore dengan segala keberanian ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, tolong bereskan kamarku, siapkan buku-buku pelajaranku untuk besok, dan satu lagi, tolong ayah belikan aku nasi goreng di warung depan rumah!” “kamu ini kenapa sih Maria?” Tanya ayahnya yang mulai emosi. “Kamu kira ayah ini siapa? Beraninya kamu menyuruh ini dan itu, memangnya kamu tidak bisa kerjakan sendiri?” Hardik ayahnya, “Tapi, bukankah Ayah juga selalu menyuruh Tuhan untuk melakukan banyak hal yang sebenarnya Ayah sendiri bisa melakukannya?” Jawab Maria. “Maria, maksud kamu apa sih?” Kata ayahnya yang masih juga belum mengerti. Maria menjelaskan maksudnya, “Untuk menolong ibu janda sebelah rumah kita, Ayah kan bisa memberikan sedikit dari berkat yang Ayah peroleh agar ia bisa makan dan memenuhi kebutuhan yang lain. Tuhan kan bisa menolong ibu itu melalui Ayah sehingga Ayah tidak perlu meminta agar Tuhan melakukan sesuatu sedangkan Ayah sendiri tidak mau turun tangan.”  

(sumber:  dari sebuah majalah/buku renungan)

--------------       
Renungan:
Cerita di atas merupakan gambaran hidup banyak orang Kristen yang hanya selalu meminta agar Tuhan yang melakukan sesuatu kepada mereka yang butuh pertolongan, atau agar Tuhan menjamah hati orang lain sehingga mereka tergerak untuk menolong. Sementara dia sendiri tidak mau melakukan hal itu. Dia tidak mau berkorban dan tidak mau turun tangan. Dia tahu apa yang baik, tetapi dia suruh Tuhan untuk melakukannya.
Tuhan menempatkan kita di dunia ini sebagai perpanjangan tanganNya sehingga melalui kita, orang lain dapat merasakan pertolongan Tuhan. Melalui perbuatan kita, orang lain bisa dikuatkan imannya dan dibangkitkan semangatnya.
Kita memang perlu mendoakan sesama karena mereka butuh doa-doa kita. Tetapi selain itu mereka juga butuh uluran tangan kita yang nyata. Sekaranglah saatnya kita menyatakan kasih Tuhan lewat perbuatan nyata.

Yakobus 2:17
“Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati”

Minggu, 25 September 2011

Mimpi Kalung Berlian

Suatu pagi seorang istri yang berulang tahun pada hari itu berkata kepada suaminya.

Isteri:    “Pa, semalam aku mimpi, Papa menghadiahkan kalung berlian yang indah kepadaku. Apa artinya mimpi itu ya Pa?”
Suami:  “Tenang saja, nanti sore mama akan tahu apa arti mimpi itu,”

Sepulangnya dari kerja, si suami menyerahkan sebentuk kotak berbungkus kertas kado kepada istrinya. Betapa senang hati istrinya yang sangat yakin bahwa suaminya menghadiahkan kalung berlian kepadanya. Setelah bungkus kado itu dibuka, terlihatlah sebuah buku tebal berjudul “Tafsir Mimpi Anda”.

(sumber: Jarot Wijanarko, dalam ‘Inspirasi Bijak 1’)
--------------
Renungan:
Seringkali kita kecewa dengan jawaban doa kita yang Tuhan berikan. Sebab yang Tuhan berikan tidak seperti yang kita ingini. Padahal sebenarnya Tuhan telah memberikan apa yang kita minta. Sebenarnya kitalah yang sering lupa apa saja yang telah kita minta kepada Tuhan dalam doa-doa kita.

Markus 1:40-45 (Khotbah Minggu, 25 September 2011)

Menjadi Saluran Mujizat Tuhan

Cenderung Mengagungkan Aturan.
Agama Yahudi sangat menekankan kekudusan sehingga mereka menjaga diri agar tetap kudus di hadapan Tuhan. Dan berusaha melakukan segala hukum-hukum-Nya. Bahkan mereka cenderung mengagungkan hukum-hukum itu tanpa syarat.

Oleh karena itu mereka yang ‘kudus’ tidak boleh hidup bersama dengan orang yang ‘tidak kudus’. Siapa saja yang tidak kudus?  Mereka yang tidak mau menyembah Allah, mereka yang tidak mengenal Allah (kafir) dan mereka yang terkena hukuman atau kutukan Allah (najis). Dan salah satu yang mereka anggap najis itu adalah orang yang menderita sakit kusta. Penyakit kusta dipahami sebagai suatu hukuman atau kutukan Allah kepada orang-orang yang menentang-Nya.

Menurut ilmu kedokteran, Ada 3 macam penyakit kusta, yang pertama adalah jenis kusta yang disebut nodular atau tubercular. Jenis ini mulai dengan rasa letih sekali dan sakit di tulang-tulang sendi, lalu timbullah bintik-bintik di tulang punggung, dan kemudian muncullah benjolan-benjolan pada bintik-bintik tersebut yang berwarna merah muda, lama kelamaan berubah menjadi coklat. Setelah bejolan-benjolan tersebut menjalar, maka wajah bisa berubah bagaikan wajah singa. Dari benjolan-benjolan tersebut keluar nanah yang berbau busuk. Rata-rata orang yang menderita penyakit ini bertahan selama sembilan tahun lalu meninggal. Penderita menjadi menjijikkan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.

Sabtu, 24 September 2011

Golongan Darah Tuhan Yesus

Sebuah percakapan setelah selesai mengikuti kebaktian.
"Kamu tau nggak golongan darah Tuhan Yesus?"
"Nggak mungkin ada yang tau… Emangnya kamu tau?"
"Ya, golongan darah-Nya 'O'"
"Gimana kamu bisa tau?"
"Kan ada di Kidung Jemaat No. 36… 'O, darah Tuhanku'."


(Sumber: http://markodia.blogspot.com/)

Tes Kuping

Reymond ingin mengetes pendengaran neneknya yang sudah berusia 82 tahun. Ia mengambil jarak 30 meter dari neneknya dan berkata dengan suara biasa, “Nek, apa Nenek bisa dengar suaraku?” Tidak terdengar jawaban apapun. Reymond maju dan pada jarak 20 meter kembali ia bertanya, “Nek, apa Nenek bisa dengar suaraku?”  juga tidak terdengar jawaban apapun. Reymond maju lagi dan pada jarak 10 meter lagi-lagi ia bertanya, “Nek, apa Nenek bisa dengar suaraku?”  Nenek Reymond mengangkat kepalanya dan berkata, “Ya Reymond, ini yang ketiga kalinya Nenek bilang bisa.”

(sumber: dari sebuah majalah)

-------------
Catatan:
Seringkali kita merasa paling hebat dari orang lain sehingga mengganggap orang lain lebih rendah.

Lukas 6:41
 “Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?”

Nasihat Medis

Seorang dokter kebingungan karena pipa ledengnya bocor. Semakin lama kebocorannya semakin besar. Waktu itu sudah pukul 2 pagi, lalu si dokter memutuskan untuk menelepon tukang ledeng langganannya.

Dokter  :  “Pak, tolong datang ke rumah saya karena pipa ledeng saya bocor dan rumah saya kebanjiran”
Tukang:  “Ya ampun pak dokter, kenapa membangunkan saya pagi-pagi buta begini?”
Dokter  :  “Saya rasa anda tidak akan ragu membangunkan saya jam berapapun, jika anda mendapat masalah dengan kesehatan anda!”
Tukang:  “Ya sudah kalau begitu. Sekarang dokter dengarkan penjelasan saya. Ambillah 2 tablet Panadol dan masukkan ke pipa yang bocor itu setiap 4 jam sekali. Jika masih tetap bocor, segera hubungi saya pagi nanti!”

(sumber: dari sebuah majalah)

----------------
Matius 7:12
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi.” 

Menolong Karena Didorong


Seorang anak kecil jatuh ke danau dari sebuah kapal ferry saat hendak menyeberang dari Parapat menuju Tomok di perairan danau Toba. Tiba-tiba seorang yang sudah lanjut usia terlihat melompat dari kapal dan segera menolong anak yang jatuh itu lalu membawanya kembali ke kapal.

Semua orang memuji keberaniaannya, dan banyak orang-orang muda merasa malu sendiri; mengapa harus seorang yang sudah tua dan kepalanya penuh uban yang menolong anak itu?

Setelah mereka dinaikkan ke atas kapal, banyak pujian datang dari orang-orang yang melihat kejadian itu, terlebih ibu si anak kecil tadi. Tiba-tiba dia berkata; “Diam….. semua diam dulu…… Siapa yang tadi dorong saya?”
               
Ternyata orang tua tadi menolong anak yang jatuh itu karena didorong oleh seseorang entah sengaja atau tidak. Tapi hal positif dari cerita ini; meskipun karena didorong tapi hatinya tergerak juga untuk menolong si anak itu. Mungkin dalam hati ia berkata; “sudah kepalang basah”.

(sumber: terinspirasi dari cerita seorang teman)

--------------
Renungan:
Seringkali saat hendak menolong seseorang, kita harus didorong-dorong lebih dulu oleh orang lain. Jika kita hendak menolong seseorang, biarlah pertolongan itu didorong oleh hati dan perasaan kita sendiri. 
                                                          
Galatia 6:2
“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”